Mengejar sunrise di Bukit Puncak Panguk Kediwung
Tak biasa pagi itu Dolanmaning sudah meninggalkan rumah pada jam 4.30 pagi. Jalanan masih sepi meski sudah ada beberapa warga juga telah memulai harinya di pagi hari. Pun demikian Dolanmaning memulai hari dengan mengejar matahari terbit di selatan Yogyakarta yang kini kondang dengan pemandangan lembah dan spot selpinya. Adalah bukit Puncak Panguk di dusun Kediwung, desa Mangunan, Dlingo, Bantul, yang cukup membuat penasaran bagi pehobi jalan-jalan. Dan pagi itu, bersama sobat dolan, kami mengejar mengejar mentari terbit di bukit Puncak Panguk Kediwung.
Sebenarnya mencari tempat ini tak susah. Jika kalian sudah pernah ke Kebun Buah Mangunan, bukit Panguk Kediwung terletak di sebelah tenggaranya. Karena belum pernah ke Kediwung, kami meminta bantuan peta Om Google dengan maksud hati agar mempercepat perjalanan. Namun apesnya pagi itu, kami diarahkan ke jalur lain yang membuat kami agak tersesat. Setelah menggunakan GPS alias Gunakan Penduduk Setempat 🙂 dan akhirnya kami sampai di TKP, bukit Puncak Panguk Kediwung.
Sedikit terlambat dari perkiraan matahari terbit alias sunrise dalam Bahasa bulenya. Sampai di lokasi, matahari sudah agak tinggi meski cuaca agak berawan. Ya sudah, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Kami masih sempat melihat gurat oranye di ufuk timur yang menghiasi perbukitan dan lembah di daerah Dlingo. Kabut tipis masih menyelimuti bukit di seberang sana, sejauh mata memandang hanya perbukitan yang tampak masih malas untuk bangun.
Di bawah kaki, terhampar jurang yang memberi pemandangan aliran sungai Oya di bawah sana. Beberapa pejalan tampak asik berselpi ria di sebuah spot yang kondang di IG. Memang cukup indah pemandangan di sini, terutama matahari terbit yang berpadu dengan kabut dan perbukitan Dlingo. Kamu bagai berdiri di atas awan (bila kabut banyak) dan berasa bagai di negeri di awan 😀 Dan sayangnya, saat Dolanmaning ke sini, kabut tidaklah setebal saat musim hujan.
Timur
Satu hal yang menurut Dolanmaning menjadi nilai plus alias keunggulan bukit Puncak Panguk Kediwung adalah lokasinya yang tepat mengadap ke timur, yang menyuguhkan teater pertunjukkan mentari terbit di setiap harinya. Tentu saja kalau tidak mendung atau hujan 😀
Dibandingkan lokasi lain, seperti Kebun Buah Mangunan berlokasi menghadap ke selatan, jadi mentari akan terbit di sisi kiri kalian, bukan di depan mata seperti di bukit Puncak Panguk Kediwung.
Meski pemandangan perbukitan dan sungai Oya relatif tampak mirip, melihat dan memfoto mentari terbit di atas spot selpi tentu saja menjadi lebih syahdu.
Daya tarik spot selpi
Kawasan Dlingo kini disesaki dengan aneka destinasi wisata alam yang mirip-mirip satu sama lain. Di sekitar bukit Panguk juga ada destinasi lain seperti bukit Mojo atau Jurag Tembelan. Di sisi lain, sebelah utara desa, banyak destinasi bertema hutan pinus, seperti hutan pinus Mangunan, Puncak Becici, Pinus Pengger, dan sejenisnya. Dengan keindahan alam yang tidak diragukan lagi, masing-masing destinasi memiliki cirikhas berupa spot untuk berswafoto alias selpi yang membuatnya menjadi unik.
Kawasan wisata bukit Panguk Kediwung dikelola oleh warga setempat meski status tanah adalah milik PT Perhutani. Pengelola menyediakan setidaknya 5 spot selpi dimana empat spot berbayar dan satu spot gratis. Konon, tempat ini dulu memiliki setidaknya 9 spot, namun kini sepertinya beberapa sedang direnovasi.
Untuk berfoto di spot selpi, kalian harus merogoh kantong dan membayar Rp.3.000 per orang. Uniknya setiap spot dijaga oleh petugas. Tiap pejalan diberi waktu 3 menit untuk berswafoto meski peraturan ini tidak begitu ketat terutama jika sepi pengunjung.
Yang terkenal adalah spot kupu-kupu yaitu sebuah anjungan berukuran sekitar 1.5 meter persegi berbentuk kupu-kupu. Ada juga spot berbentuk perahu kertas dan andong yang ditarik Pegasus. Selain itu ada pula spot lainnya di sebelah utara, bersebelahan dengan anjungan gratis yang berbentuk seperti teras berpagar.
Selain berfoto di anjungan berlatar belakang perbukitan dan lembah Dlingo, kalian bisa menghabiskan waktu dengan duduk-duduk sambil ngobrol dan menikmati udara segar pedesaan. Ngomong-ngomong, bukit Panguk Kediwung juga cocok untuk foto pra nikah dan sudah banyak pasangan yang melampiaskan keinginan mereka untuk ber-prewed di sini.
Di sini juga ada warung yang siap membantu kamu mengatasi perut keroncongan, karena pastinya kamu tidak sempat sarapan saat berangkat di pagi hari untuk mengejar sunrise.
Bukit Puncak Panguk Kediwung terletak di dusun Kediwung, desa Mangunan, Dlingo, Bantul. Jika ke sini, kalian tinggal mengikuti plang petunjuk ke Kebun Buah Mangunan, dan silahkan terus menuju ke bukit Panguk yang berjarak sekitar 2 km dari Kebun Buah.