Petualangan Dolanmaning di kabupaten Magelang berlanjut ke kecamatan Grabag. Selama ini Grabag menjadi hits di Instagram karena keberadaan gunung Andong yang menjadi favorit para pendaki pemula untuk menikmati matahari terbit. Dolanmaning tidak ke Andong, namun ke sebuah air terjun yang juga sedang banyak dibicarakan di jagad maya. Selain karena keindahannya, air terjun bertingkat dua ini juga sarat akan legenda dan mitos. Lalu apa indahnya dan apa mitosnya? Kita ikuti perjalanan Dolanmaning ke air terjun Sekar Langit.

Berada di kawasan gunung Andong, tepatnya di dusun Telomoyo, desa Kleteran, kecamatan Grabag, Magelang, air terjun Sekar Langit menawarkan pesona pegunungan yang sejuk dan asri. Perjalanan menuju ke sini pun tak kalah indahnya dengan pesona persawahan dan pegunungan khas Magelang.

Memasuki gapura kawasan wisata, Dolanmaning disambut jalan beton yang bersih dan rapi dibawah rimbunnya pepohonan. Sayub-sayub suara air terjun mulai terdengar dan ternyata jarak dari pintu masuk menuju air terjun tidaklah jauh. Sekitar 10 menit berjalan santai, kami menjumpai jembatan gantung diatas sungai kecil yang mengalirkan air dari air terjun. Kealamian lokasi lumayan terganggu di spot ini karena banyaknya umbul-umbul dan spanduk komersial. Mungkin saja jumlah pengunjungnya banyak sehingga berpotensi untuk dipasangi iklan.

Tak jauh dari jembatan, sampailah Dolanmaning di depan air terjun, Sekar Langit. Banyak wisatawan lokal sedang duduk-duduk diatas batu sambil menikmati udara sore yang sejuk. Suara gemuruh dan air yang jernih mengundang beberapa wisatawan untuk mandi dan bermain air di situ. Ada anak-anak dan juga dewasa. Dolanmaning sendiri lebih suka duduk dan mengambil gambar air terjun sambil menikmati pesona air terjun yang deras mengalir.

Meski tak tinggi, Sekar Langit memiliki dua tingkat dan menurut Dolanmaning membuatnya menjadi lebih fotogenik. Menurut perbincangan dengan sesama wisatawan, saat musim hujan debit air akan lebih deras. Dolanmaning menyambangi air terjun ini saat libur lebaran 2015 dan bertepatan dengan musim kemarau. Meskipun demikian, debit air lumayan besar. Maka tak mengherankan jika di musim hujan, wisatawan dilarang mendekati air terjun yang deras karena potensi banjir dapat membahayakan keselamatan jiwanya.

Ngomong-ngomong, legenda apa yang ada di Sekar Langit?

Konon katanya, tempat ini adalah TKP (tempat kejadian perkara) tidakan cabul seorang pemuda mata keranjang bernama Jakatarub, yaitu mengintip tujuh bidadari yang sedang mandi di air terjun. Dengan akal bulusnya, dia mencuri sebuah selendang sang bidadari secara radom. Ternyata selendang tersebut milik bidadari cantik bernama Nawangwulan, dan singkat cerita, sang bidadari tak dapat kembali ke kayangan karena selendang yang menutupi tubuhnya telah dicuri oleh si Jakatarub. Konon, selendang itu juga sumber kekuatan Nawangwulan untuk terbang kembali ke kayangan. Berkat akal liciknya, Jakatarub berhasil memperistri Nawangwulan secara paksa karena dia memegang dan menyembunyikan selendangnya. Namanya juga cerita belaka, boleh percaya boleh tidak tentunya.

Selain legenda tersebut, ternyata Sekar Langit juga menyimpan mitos. Konon (lagi) mandi di bawah air terjun dapat menyembuhkan penyakit, memperlancar jodoh atau yang lebih wah adalah memperbesar (maaf) payudara perempuan. Percaya atau tidak, namanya juga mitos. Bagi Dolanmaning, tempat ini sekadar tempat wisata yang dapat digunakan sebagai tempat refreshing karena keasrian dan kealamiannya.

Akses:

Air terjun Sekar Langit dapat diakses dari Magelang atau dari Salatiga. Dolanmaning melewati Magelang dan dilanjutkan ke Grabag karena melanjutkan perjalanan dari Ketep Pass dan air terjun Kedung Kayang. Setelah sampai di pasar Grabag, belok ke kiri dan sekitar satu kilometer dari pasar terdapat pertigaan bertuliskan petunjuk ke Gunung Andong. Silahkan ikuti petunjuk tersebut dan sekitar dua kilometer dari pertigaan tadi, kalian akan menjumpai papan petunjuk menuju ke Sekar Langit.

Tarif retribusi masuk per wisatawan adalah Rp.4.000 (jika belum naik).

Selamat Dolan Maning!