Kopi Kemiren: Kopinya Banyuwangi
Aroma segar nan harum menguar dari cangkir ini, secangkir kopi yang mengundang selera untuk menyeruputnya. Aroma khas arabika bagai menari dalam syaraf-syaraf indra penciuman dan membangunkan kesadaran di sore ini yang semakin ngantuk. Arabika Banyuwangi, pilihan menggoda yang sangat sulit bagi saya untuk menolaknya.
Salah satu wisata kuliner yang harus dicoba di Banyuwangi adalah kopi. Ya, kopi. Tak lagi nasi tempong atau rujak soto, kopi Kemiren menjadi salah satu idola baru para pejalan dan penikmat kopi untuk menikmati kabupaten Banyuwangi dalam secangkir kopi. Kemiren, sebuah nama desa di barat kota yang menjadi bagian tak terpisahkan dari desa adat Osing (atau sering disebut Using).
Kemiren kini tak hanya kondang akan kesenian barongnya tapi semakin dikenal dengan kopi khas Banyuwangi. Penduduk setempat memang pandai menyangrai dan mengolah kopi menjadi minuman yang nikmat dan salah satu produk jadi kopi Kemiren yang menurut dolanmaning mantap adalah kopi bermerek Jaran Goyang.
Menyeruput kopi ini di desa Kemiren adalah pengalaman yang tiada duanya. Seperti menyeruput kopi Gayo di pegunungan Gayo Luwes, tentunya sensasi kopi segar akan lebih terasa mantap.
Potensi wisata kuliner kopi ini juga telah menjadi perhatian Bupati Banyuwangi dan memasukkannya dalam agenda budaya tahunan yang bertajuk Festival Ngopi Sepuluh Ewu, atau yang dapat diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai Festival Minum Kopi Sepuluh Ribu. Tahun ini festival akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2015 dan menargetkan keiikutsertaan sepuluh ribu orang untuk meminum kopi bersama-sama di desa Kemiren.
April lalu, dolanmaning sempat menikmati kopi Kemiren berlabel Jaran Goyang di Jakarta berkat oleh-oleh seorang kawan yang menjelajah Banyuwangi (Baca tulisannya di sini). Sekarang tiba saatnya bagi dolanmaning untuk menikmati langsung sensasi ngopi Kemiren, langsung di desa Kemiren Banyuwangi.
Secara kasat mata, tak ada kafe khusus kopi di desa kemiren. Di sini hanya warung kelontong atau warung makan biasa. Setelah bertanya kawan dan penduduk setempat, maka dolanmaning sampai di sebuah warung sederhana yang terletak di depan obyek wisata Desa Wisata Osing. Di warung yang sering disebut warung Mba Iyah, sesuai nama pemiliknya, anda bisa mencoba minum kopi Kemiren atau membeli buah tangan berupa kopi Kemiren dalam kemasan.
Di situ ditawarkan kopi Kemiren merek Jaran Goyang Arabika dan kopi Kemiren Robusta dengan beberapa ukuran kemasan. Kopi Kemiren Robusta kemasan 100gram dihargai Rp.7.000 dan kopi Kemiren Arabika dihargai Rp.35.000 untuk kemasan 250gram. Anda pun bisa memasan Kemiren Luwak Arabika di sini, namun stok terbatas.
Banyuwangi dalam secangkir kopi akan membuat anda jatuh cinta pada pesona Banyuwangi. Sekadar saran untuk Pak Bupati Banyuwangi, kiranya dapat membuat pusat kuliner kopi di Kemiren dengan konsep warung kopi dan penjualan bubuk kopi untuk oleh-oleh. Pelibatan warga setempat seperti warung mba Iyah atau warung lain tentunya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
Kopi Kemiren diolah dari biji kopi yang dipetik dari perkebunan kopi di daerah Bendo dan disangrai secara tradisional oleh para penduduk yang sejak turun temurun mengolah kopi untuk konsumsi sendiri atau untuk dijual kembali.
Desa Kemiren terletak di sekitar 10km barat kota Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Mencapai tempat ini tidaklah susah, anda tinggal mengikuti petujuk ke arah Ijen dari kota Banyuwangi dan kira-kira 3 kilometer dari kota, anda akan menjumpai pertigaan dengan patung Barong di tengah-tengahnya, anda dapat mengambil arah lurus menuju ke desa wisata Osing. Lokasi desa Kemiren berdampingan dengan desa Osing dan anda akan disambut gapura selamat datang saat anda memasuki desa Kemiren. Selamat menikmati kopi Kemiren.
Bandara Banyuwangi, 7 Juni 2015