Curug Sidoharjo, curugnya Kulon Progo
Menikmati wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta tak hanya melulu ke Kalibiru, Breksi, Mangunan, atau pantai di Gunungkidul Handayani, di bagian lain provinsi ini pun memiliki pesona alam yang juga indah dan sayang untuk dilewatkan. Di bagian barat DIY, tepatnya di kecamatan Samigaluh, kabupaten Kulon Progo Binangun, terdapat aneka curug musiman yang cukup indah di musim hujan. Salah satunya adalah Curug Sidoharjo dan Curug Siluwok. Musim hujan yang sudah mengguyur Kulon Progo membuat kedua curug ini semakin apik karena debit air yang cukup deras. Dibandingkan dengan kemarau, dua curug ini bisa kering kerontang tak berair. Dolanmaning akan membahas curug Sidoharjo dahulu dengan ketinggian lebih dari 80 meter dan menjadikan curug ini yang tertinggi di Kulon Progo.
Pada 2014, Dolanmaning dan kawan dolan pernah menyambagi curug yang terletak di jalan raya Bara – Samigaluh ini, waktu itu adalah musim kemarau dan ternyata sang curug hanya mengalirkan sangat-sangat sedikit air. Konon, curug ini pernah dijadikan lokasi suting iklan minuman berenergi yang kondang dengan tagline “Rosa-Rosa”.
Lokasinya yang berada di lembah kawasan perbukitan Menoreh dan jauh dari kota menjadikan curug ini berasa alaminya.
Trekking yang lumayan singkat dari parkiran motor sebenarnya lumayan berkesan karena pejalan harus menuruni lembah yang didominasi tanaman cengkeh. Jika musim hujan, seperti bulan Desember, Januari dan Februari, suasana lembah Sidoharjo terlihat sangat hijau. Maklum saja vegetasi menjadi lebih subur karena curahan sang hujan. Dibandingkan saat kemarau, daerah ini terlihat gersang dan rumputpun tampak coklat karena kering. Air terjun alias curug Sidoharjo pun bagai libur di kemarau, tak mengeluarkan air terjunnya.
Keunikan curug Sidoharjo menurut Dolanmaning adalah ketinggiannya. Di kawasan Kulon Progo, sepertinya curug Sidoharjo merupakan yang tertinggi. Air terjun yang tinggi tentu lebih terkesan sebagai “air terjun” daripada yang berketinggian rendah. Tingginya tebing yang sekitar 80 meter dan dilapisi vegetasi hijau membuatnya terlihat indah.
Bulan-bulan musim hujan seperti Januari menjadi momen yang tepat untuk melihat keindahan curug sidoharjo. Suara gemuruh air terjun bagai membius kami saat itu, tentu saja jika sepi pejalan seperti di hari biasa, bukan akhir pekan atau hari libur.
Curug Sidoharjo disebut juga curug perawan oleh penduduk setempat karena lokasinya yang tersembunyi yang bagai tak tersentuh manusia.
Curug ini persisnya terletak di dusun Gerbosari, Sidoharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses ke sini bisa melewati jalan Deksa – Samigaluh atai jalan Bara – Samigaluh. Dolanmaning tempo hari melewati jalan Bara – Samigaluh. Sekitar 5 km setelah Bara, kalian akan menjumpai papan petunjuk menuju ke lokasi, pun demikian dengan Google map yang sudah akurat menandai lokasi.
Tips
Datanglah saat musim hujan seperti bulan Januari hingga Maret untuk menikmati curug Sidoharjo. Belum ada warung makan di lokasi ini, maka bawalah bekal secukupnya. Warung kelontong ada di sekitar jalan masuk ke curug, kalian bisa beli mimuman kemasan atau kudapan bila diperlukan. Jagalah kebersihan.