Taman Suropati: Taman Asri di Ibukota
Kemana aku harus melangkahkan kaki saat penat membucah di ibukota. Hanya mall dan mall lagi. Aah, sudah cukup kota ini dijelali mall. Kota ini perlu hamparan rumput dan rimbunnya pepohonan. Cukup sudah segala polusi dan hiruk pikuk klakson, kota ini perlu hutan nan tenang.
Tapi tampaknya sangat susah mencari hamparan rumput dan rimbunnya pepohonan di Jakarta. Meskipun terdengar susah, keberadaan taman di ibukota memang sangat jarang dibandingkan jumlah gedung. Ruang terbuka hijau pun semaking terjepit diantara kekuasaan pasar properti. Untungnya masih ada beberapa taman kota dan ruang terbuka hijau di Jakarta.
Berbicara hamparan rumput, selain hamparan rumput di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta masih memiliki beberapa taman yang setidaknya berumput. Salah satunya adalah taman Suropati yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat. Di tengah kegersangan ibukota dan diantara hutan beton Jakarta, ternyata ada taman yang sangat asri di jantung kota. Taman Suropati dengan pepohonan besar dan rerumputan seolah-olah bukan berada di Jakarta. Meskipun ada taman lain semacam taman Situlembang, taman Menteng, taman Kodok, taman Barito, dll, taman Suropati ‘berbeda’ karena begitu asri dan nyaman.
Kehadiran taman Suropati bagai oase bagi warga Jakarta yang rindu akan ruang terbuka hijau. Tak mengherankan jika di sini menjadi tempat nongkrong, dari para ABG hingga orang tua. Sabtu dan Minggu pagi selalu ramai dengan keluarga dan anak-anak yang bermain dan bercengkrama. Orang muda duduk-duduk bercerita dengan pujaan hatinya, orang tua berjalan mengelilingi taman berombongan sambil mengobrol. Beberapa petugas kebersihan bagai menggoreskan kuas di atas lantai taman dan rerumputan, suara sapu berpadu dengan celotehan anak-anak, suara burung dara dan obrolan orang muda dan tua.
Siang hari pun tak surut, masih selalu ada warga Jakarta, atau mungkin juga para pejalan, yang sekadar duduk-duduk sambil menyantap bekal atau jajanan yang ditawarkan pedagang kaki lima. Tak sedikit pula para ekspatriat yang berolah raga sambil membawa anjingnya mengelilingi Suropati.
Sore di Suropati tak kan pernah sepi. Bertemu kawan sepulang kerja menjadi lebih menarik di Suropati dibanding bertemu di mall atau sejenisnya. Bagi kalian yang bosan dengan mall, suropati menjadi tempat yang sehat untuk bersosialisi dengan kawan. Dua air mancur pun selalu menari di sore hari, menghibur siapa saja yang melihat dan mendengarnya. Selama bulan Ramadan ini, tak jarang diadakan buka bersama dengan iringan live music seperti yang terjadi pada pertengahan bulan puasa kali ini.
Semakin malam, semakin ramai. Tak hanya orang bercerita, musisi-musisi mulai mendendangkan lagu dengan alunan akustik untuk sekadar latihan bersama atau memang sedang mementaskan musik mereka. Jumat, Sabtu dan Minggu malam biasanya banyak “pertunjukan” musik di sini. Dari perpaduan biola dan gitar, hingga alunan jazz yang membius malam.
Kafe berjalan alias tukang minum bersepeda siap melayani para pengunjung taman. Aneka minuman dingin dan panas tersaji dari atas sepeda. Salah satu yang istimewa di sini adalah kue cubit yang orisinil dan sudah ada sebelum populer seperti sekarang ini. Jika kalian butuh koneksi internet, di sini juga tersedia jaringan wifi.id.
Selamat ke taman Suropati!