Pantai Wediombo Gunungkidul
Menyusuri daerah timur kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (lengkap nyebutnya), Mbaksist dan Masbro ‘ga akan kehabisan stok pantai-pantai yang menawan. Jalanan berkelak-kelok menyambut perjalanan Dolanmaning ke sebuah pantai yang sudah cukup kondang bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Seorang sobat, awalnya tak henti mengajak Dolanmaning untuk menyambangi pantai yang terkenal indah ini. Rasa penasaran dan antusiasme pada wisata alam akhirnya membawa Dolanmaning ke sebuah pantai di sisi timur pesisir selatan Gunungkidul yang bernama Wediombo.
Letaknya yang cukup jauh dari Jogja, sekitar 80 km bahkan lebih, menjadi bumbu perjalanan yang menyenangkan, selain pemandangan Gunungkidul yang menakjubkan. Saat memasuki desa Jepitu, kecamatan Girisubo, mendekati pantai, Dolanmaning telah disambut pemandangan spektakuler di pinggir jalan. Landscape teluk dan pantai dipadu dengan perbukitan nan hijau (di musim hujan) dan biru air laut membuat jantung serasa berhenti berdenyut, seperti tersesat di suatu nirwana yang indah, bukan di Indonesia. Dolanmaning seakan tak percaya jika di bumi Gunungkidul ada panorama seindah ini, benar-benar wonderland.
Tak lama, Dolanmaning tiba di parkiran pantai Wediombo. Untuk mencapai pantai, wisatawan harus berjalan turun menyusuri anak tangga dan berjalan sekitar 10 menit. Lokasi pantai memang agak berbeda dibandingkan pantai lainnya dimana traveler dapat langsung menjumpai pantai setelah memarkir kendaraannya.
Perjalanan kaki pun terasa puas karena mata ini disuguhi biru laut dan pasir putih yang sangat bersih. Lagi-lagi, Dolanmaning merasa jika ini bukan di Indonesia 😀 Hamparan pasir putih di kontur teluk yang melengkung membuat pemandangan menjadi semakin indah. Melihat ke kanan (barat) akan disuguhi perbukitan dan batu-batu karang yang muncul dari laut.
Saat siang dan saat air laut menyapu pantai, kita dapat bermain air atau foto-foto diatas gugusan batu karang yang banyak bertebaran di sepanjang pantai. Memang inilah cirikhas Wediombo, gugusan batu karang yang berserakan diantara pasir-pasir dan seperti ‘muncul’ dari balik air saat air naik. Banyak wisatawanmenaiki batu-batu karang itu di pantai untuk berfoto ria.
Saat surut, tentu pemandangan akan sangat berbeda. Pantai yang sebelumnya biru oleh air laut, berubah menjadi ladang batu-batu hitam yang eksotis. Jika didekati, batu-batu tersebut memiliki alur dan kontur yang bergurat-gurat seperti berlapis-lapis.
Nah, saat surut ini kita bisa berjalan leluasa diantara batuan ini. Tak jarang ada batuan yang landai dan dapat dipanjat (hati-hati licin ya Masbro!) untuk sekadar berfoto. Hijau lumut yang menempel di lantai batu, memberi pemandangan yang berbeda di Wediombo. Sungguh dua hal yang berbeda terlihat saat air surut dan saat air naik. Tak jarang pula ada pemancing ikan yang bertengger diatas batu untuk mengail ikan di sini.
Berlama-lama di sini sambil menikmati sore menjadi hal yang wajib buat Dolanmaning. Kapan Mbaksist dan Masbro ke sini? Jika mau ke Wediombo sebaiknya berangkat seawal mungkin dari Jogja karena jarak yang jauh. Silahkan masukkan koordinat S8°11’4″ E110°42’28” ke peta mas Google untuk membawamu kemari.
Selamat Dolan Maning!
Bantu share ya Mbaksist dan Masbro 🙂