Jembatan Gantung di Jogja: Referensi Obyek Foto
Bagi sebagian pejalan, setiap tempat adalah destinasi yang menarik dan setiap bentuk obyek adalah keunikan dari sebuah destinasi. Kali ini Dolanmaning akan mengulas destinasi yang menurut Dolanmaning tidak biasa, yaitu jembatan gantung. Jembatan gantung kadang sangat iconic untuk dijadikan obyek fotografi atau sekadar bernarsis ria ramai-ramai bersama sobat atau berdua bersama pasangan. Tak jarang, jembatan gantung menjadi obyek untuk fotografi prewedding. Dolanmaning memiliki beberapa referensi jembatan gantung di area Yogyakarta dan sekitarnya yang iconic dan bagus untuk dijadikan obyek fotografi.
- Jembatan Gantung Pundong, Bantul
Jembatan yang kondang disebut jembatan Pundong ini sejatinya merupakan jembatan pertolongan saat jembatan utama terterjang banjir lahar gunung Merapi yang melewati sungai Opak. Dulu jembatan ini sangat diandalkan penduduk dua desa yang berseberangan di kecamatan Pundong, Bantul. Namun saat ini jembatan baru sudah selesai dibangun di samping jembatan gantung. Mbaksist dan Masbro dapat memotret kemegahan jembatan kecil ini dari jembatan baru atau kalian dapat melewatinya dengan berjalan kaki.
Untuk mencapai lokasi jembatan ini sangat mudah karena anda dapat melewati jalur utama menuju Parangtritis, yaitu jalan raya Parangtritis. Mbaksist dan Masbro dapat mengikuti papan petunjuk ke arah Parangtritis hingga menemukan petunjuk ke arah Pundong, dan berbeloklah ketimur menuju ke jembatan Pundong. Jarak dari jalan Parangtritis menuju jembatan ini kurang lebih satu kilometer.
Hal lain yang dapat nikmati selain jembatan adalah panorama/ suasana pedesaan khas kabupaten Bantul yang asri di Pundong. Sawah, bukit, angin sejuk, petani, dan penduduk yang ramah menjadi sebuah pengalaman yang menenangkan pikiran. Datanglah ke sini saat pagi maka anda dapat mengamati kehidupan petani di sawah. Anda dapat membaca tulisan tentang Pundong di sini.
- Jembatan Gantung Selopamiro, Imogiri, Bantul
Terletak di dasar lembah perbukitan Mangunan, jembatan gantung bernama asli jembatan Seluk ini sangat vital bagi mobilitas dua desa di kecamatan Imogiri, yaitu desa Selopamiro dan desa Sriharjo. Letaknya yang berada persis dibawah kebun buah Mangunan, di Imogiri, menjadikan jembatan ini sebagai destinasi wajib setelah Mbaksist dan Masbro melancong di kebun buah Mangunan yang memiliki pemandangan perbukitan spektakuler. Silahkan baca tulisan mengenai Mangunan di sini.
Jembatan yang melintang di atas sungai Oyo ini sangat fotogenic terutama bila anda datang saat menjelang senja. Saat musim kemarau, air sungai Oyo menjadi kehijauan sehingga kombinasi panorama alam, perbukitan karst, sungai dan jembatan menjadi sangat bagus di bingkai foto.
Lokasi jembatan ini di Desa Wisata Srikemut, Kecamatan Imogiri, Bantul. Mbasist dan Masbro dapat melewati jalan Imogiri Timur (terminal bus ke selatan) dan ikutilah petunjuk menuju Makam (raja) Imogiri. Saat kalian sampai pasar Imogiri, bertanyalah pada penduduk setempat karena mereka dengan senang hati akan menunjukkan arahnya 😀
- Jembatan Gatung Duwet, Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo
Jika dua jembatan sebelumnya dibuat oleh pemerintah, maka jembatan yang satu ini merupakan peninggalan Belanda. Meski tampak tua, jembatan yang melintasi sungai Progo ini masih kokoh untuk dilewati sepeda motor dan cukup lebar untuk berpapasan. Sekitar 70 meter di bawah jembatan ini mengalir sungai Progo yang diapit tebing hijau di kanan kirinya, sungguh pemandangan yang indah apalagi di pagi dan sore hari saat matahari tidak terik.
Jembatan yang dibangun pada tahun 1930an ini terletak di perbatasan kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan kabupaten Kulon Progo, Yogyakarata. Lokasi persisnya di Dusun Duwet di Desa Banjarhajo, Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo, D.I Yogyakarta (di sisi barat) dan Dusun Gutekan di Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Magelang, Jawa Tengah (di sisi timur). Memang agak unik untuk menuju jembatan ini karena dari Jogja menuju ke Kulon Progo (DIY), Dolanmaning harus melewati “sedikit” Provinsi Jawa Tengah. Lebih gampangnya, Mbaksist dan Masbro dapat menyusuri jalan raya Seyegan (terminal Jombor ke barat) hingga menemukan selokan mataram di daerah Minggir, Sleman. Dari situ Mbaksist dan Masbro dapat bertanya ke penduduk setempat lokasi jembatan gantung ini.
Itulah tiga jembatan gantung yang cukup indah untuk dijadikan obyek fotografi. Meskipun sebenarnya masih ada satu atau dua jembatan lagi seperti Jembatan Lemah Abang di perbatasan Prambanan dan Gunungkidul atau jembatan gantung besar di Jalan Wates yang melintasi sungai Progo. Dolanmaning akan bahas jembatan tersebut di lain kesempatan.
Bersambung…
Selamat Dolan Maning!
*photo credit: juicytrip