Gunung Munara Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memiliki beragam potensi destinasi alam. Letaknya yang dekat dengan Jakarta menjadi alternatif bagi para wisatawan untuk menikmati alam di Bogor. Salah satunya adalah Gunung Munara yang berada di Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin. Meskipun tidak dapat sepenuhnya disebut gunung kerena hanya berketinggaian dibawah 1000 mdpl, medan pendakian yang menanjak membuat siapa saja harus memiliki fisik yang prima.
Pemerintah Desa Kampung Sawah sudah menerapkan retribusi masuk untuk memasuki kawasan wisata Gunung Munara dimana seorang wisatawan diwajibkan membayar sebesar Rp. 5000. Selain membayar tiket, wisatawan juga wajib mengisi buku tamu untuk keperluan pengawasan dan pendataan.
Dolanmaning disambut medan pendakian yang lumayan menanjak dan mendominasi medan hingga ke puncak. Mungkin hanya sekitar 20% dari medan pendakian yang berupa trek datar, selebihnya tanjakan dengan sudut kemiringan bervariasi dari 30 derajad hingga 45 derajad. Oleh karena itu, medan pendakian di Munara ini tidak dapat diremehkan meskipun hanya berjarak pendek. Untuk mencapai puncak dibutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam dengan kecepatan santai plus banyak berhenti untuk sekadar mengela nafas.
Dalam perjalanan Dolanmaning menjumpai beberapa gubug yang oleh orang lokal disebut pos pendakian. Selain itu beberapa lapak makanan juga mudah dijumpai di sekitar trek. Dua kali Dolanmaning menjumpai beberapa pria warga desa yang mencangkuli trek untuk dibentuk anak tangga agar tidak licin mengingat tanah yang basah pasca hujan. Kotak sumbangan pun diletakkan dipinggir trek untuk menampung sumbangan sukarela para pejalan. Memang trek terasa licin dan kadang becek karena air hujan. Pemilihan sepatu atau sandal gunung harus diperhatikan agar dapat mendukung mobilitas dan keselamatan diri sendiri saat mendaki Munara di musim penghujan.
Perjalanan Dolanmaning disuguhi oleh suasana alam yang asri, udara sejuk dan suara kicau burung yang ramai. Waktu Dolanmaning ke sini awal Februari, banyak warga menjajakan durian yang dipanen dari kebun durian di jalur pendakian ke Munara. Batu-batu besar banyak terlihat di sekitar jalur dan yang paling unik adalah lorong akar dimana jalur pendakian melewati sebuah lorong di bawah pohon besar dengan akar yang menjuntai.
Munara sendiri terkenal karena status sejarahnya karena banyak situs sejarah atau petilasan yang konon dipakai oleh Kasultanan Banten. Salah satu petilasan yang terkenal adalah petilasan Tapak Tongkat Sultan Hasanudin Banten. Jadi jangan heran jika Mbaksist dan Masbro akan menemukan papan petunjuk atau prasasti kecil bertuliskan petilasan atau tempat ziarah.
Untuk urusan wisata, setidaknya ada empat titik yang dapat dijelahahi, yaitu Pucak Munara, Batu Belah, Batu Bintang dan Tapak Kabayan. Titik pertama yang Dolanmaning datangi adalah Puncak Munara yang merupakan tempat tertinggi di Munara. Di puncak ternyata ada sekelompok orang yang kemah dan lucunya ada sebuah lapak makanan di depan tenda. Jadi kalau Mbaksist dan Masbro kemah dan kelaparan, kalian tidak perlu masak karena kalian bisa beli makanan di lapak tersebut 😀
Puncak Munara yang berupa batu raksasa menjadi tempat yang sempurna untuk melihat panorama alam yang terhampar luas di hadapan mata. Dari puncak ini Dolanmaning melihat hamparan sawah di Rumpin yang hijau dipadu dengan sedikit warna genteng kecoklatan. Ditengah persawahan terdapat sebuah bukit kecil yang bernama bukit Nyungcung. Memang sungguh mempesona pemandangan dari puncak Munara.
Setelah puas di Puncak Munara Dolanmaning dan rombongan menuju ke Batu Belah yang ramai dengan pejalan. Batu Belah, seperti namanya, berbentuk seperti sebuah batu yang terbelah dengan rekahan menganga di ataranya. Puncak Batu Belah di sebalah kiri sangatlah sempit dan berbahaya karena sangat curam. Di situ terdapat tali yang membantu pejalan untuk menaiki batu hingga ke puncak. Di sebelah kanan puncak pertama, terdapat belahan yang lain dengan permukaan yang lebih luas dan di sini Mbaksist dan Masbro bisa duduk-duduk menikmati pemandangan sambil berselfie dengan tongsis. Dolanmaning untungnya tidak terkena wabah tongsis. hehehe.
Secara umum, Munara sangat indah dan worthed untuk dikunjungi terutama bagi anda yang ingin mendaki gunung dalam waktu yang singkat. Selain itu letaknya yang dekat dengan ibukota dapat dijadikan alasan untuk mengunjungi destinasi ini. Namun demikian kawasan Munara ini masih perlu banyak pembenahan untuk dapat menjadi obyek wisata yang nyaman buat pengunjung.
Selamat Dolan Maning!
Tips:
- Transportasi umum ke Munara tidak ada. Wisatawan disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau naik ojek dari Stasiun Parung Panjang. Beberapa wisatawan bersama kelompoknya menyewa angkot dari stasiun PP.
- Jaga tutur kata dan sopan santun karena kawasan ini dianggap kawasan keramat.
Kredit foto (bukan kredit elektronik, hehe): juicytrip
Bantu share ya Mbaksist dan Masbro.
2 thoughts on “Gunung Munara Kabupaten Bogor”
Ijin copas gan
monggo Gan