Dasar Monyet (Tips Berwisata di Destinasi Dihuni Monyet)

Dasar Monyet (Tips Berwisata di Destinasi Dihuni Monyet)

Pernahkah kalian sedang bertamasya di suatu destinasi namun kenyamanan kalian terusik oleh tingkah polah kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang dengan lihainya mencuri/ merebut makanan dan asesoris kalian? Bagi kalian yang pernah berkunjung ke pulau Bali, tepatnya di Pura Luhur Uluwatu, pasti pernah menyaksikan atau malah menjadi korban keusilan monyet-menyet berwana abu-abu tersebut. Salah satu teman serombongan pun pernah direbut kacamatanya (kacamata minus), langsung dari mukanya, di kawasan Pura Luhur Uluwatu.

Dasar monyet, tapi begitulah, namanya juga monyet. Dolanmaning akan membahas beberapa tips yang bisa digunakan untuk referensi bila kalian akan melancong ke destinasi yang dihuni monyet.

Ketenaran monyet-monyet jahil ini pun sudah mendunia hingga media raksasa sekelas BBC pun melakukan liputan khusus mengenai tingkah polah monyet di Pura Luhur Uluwatu. BBC meliputnya dalam seri “The World Sneakiest Animals” atau dalam bahasa kita “Satwa Terlicik Sedunia”.

Video yang sudah ditonton lebih dari satu juta kali tersebut menggambarkan aneka jenis asesoris yang digemari monyet dan bagaimana akhirnya monyet dapat ‘dinego’ untuk mengembalikan barang curian dengan makanan. Anehnya, selama ini monyet di Uluwatu tak pernah mencuri makanan dari para pejalan, melainkan asesoris atau benda-benda yang dikenakan seperti kacamata, sandal jepit, topi, ponsel hingga dompet (benar, dompet!)

Simaklah video dari BBC (Episode I) berikut:

Previu episode II:

Dari destinasi-destinasi wisata yang ditinggali monyet, (dulu) yang paling kondang adalah kejahilan monyet di Pura Sangeh yang kurang lebih sama jahilnya dengan di Uluwatu. Namun entah sekarang, apakah cenderung alim atau masih sama saja. Beberapa tahun lalu, dolanmaning sempat main ke Monkey Forest di Ubud, namun monyet di sana cenderung lebih “alim” dibandingkan di Uluwatu. Entah bagaimana sekarang, mungkin kalian pernah ke Monkey Forest baru-baru ini?

Memang banyak destinasi yang cenderung alami dan ditinggali monyet. Di Bali sendiri masih ada Pura Alas Kedaton yang juga dihuni monyet. Selain itu obyek wisata air terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Karanganyar, Jateng, yang juga banyak monyetnya. Di hutan kawasan titik nol, Sabang, juga ada monyetnya. Dolanmaning yakin masih banyak destinasi yang dihuni oleh monyet ekor panjang seperti di Uluwatu.

Panorama Uluwatu
Panorama Uluwatu

Meskipun tak semua monyet mengganggu (terutama di obyek wisata hutan), namun kenakalan monyet seperti di Uluwatu bisa membuat liburan kalian berkesan (atau malah tak terlupakan karena pengalaman buruknya). Untuk itu sekadar tips dari dolanmaning bagi kalian yang akan melancong di destinasi bermonyet. Meskipun bukan pawang monyet, setidaknya tips berdasarkan pengalaman pribadi ini bisa membantu kalian. Berikut tipsnya:

  1. Ikuti aturan kearifan lokal (adat setempat)

Di sebagian tempat, keberadaan monyet merupakan simbol kesakralan dan tak jarang warga setempat tidak mau mengganggu (atau membiarkan)  keberadaan monyet karena unsur kesakralan sebuah lokasi. Memang percaya ga percaya jika membahas masalah ini. Dolanmaning sendiri sangat menghormati adat-istiadat bangsa Indonesia, karena negara ini berdiri di atas bermacam adat-istiadat yang harus dihormati.  Singkatnya, jika kalian diminta menggunakan kain atau sarung atau berpantang di dalam area wisata, maka lakukan saja karena itu adalah bentuk penghormatan kita pada adat  setempat. Toh kalian akan makin keren memakai kain atau selendang di pinggang kalian. Betul ga? Jangan lupa patuhi aturan-aturan lain yang biasanya tercantum di papan informasi.

  1. Jangan tampak memakai asesoris yang mencolok dan mudah direbut monyet

Melihat kelihaian sang  monyet di video BBC, aneka kacamata, ponsel atau topi dapat dengan mudah direbut oleh monyet. Jadi disarankan agar kalian tidak memakai kacamata (meskipun itu kacamata minus), tidak memakai topi, tidak memakai anting besar, atau melepas sandal jepit kalian. Simpanlah semua asesoris dalam tas tertutup.

  1. Hati-hati membawa ponsel

Jika memang perlu menggunakan ponsel untuk fotografi atau update status, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Bila perlu pegang ponsel dengan erat dan bila ada, kalian bisa memakaikan tali di ponsel kalian. Bila tidak digunakan, simpan di saku yang dalam atau dimasukkan ke dalam tas tertutup.

  1. Simpan barang bawaan berharga di tas

Selain asesoris dan ponsel tentunya kalian punya barang berharga lain, misalnya dompet, kalung emas, Bluetooth handsfree, mahkota kerajaan (jika kalian pangeran atau putri kerajaan). Jika kalian punya barang yang berharga, maka simpanlah di tas tertutup agar tidak ‘dicopet’ oleh monyet. Salah satu wartawan BBC pun tampak kecopetan dompet dan akhirnya dompet dikembalikan setelah dibantu oleh pawang.

  1. Kamera harap bertali dan dikalungkan di leher/ pergelangan tangan

Jangan sampai barang yang satu ini diambil monyet, bisa mati gaya dan tidak bisa eksis di sosmed. Hehe. Setiap kamera pasti ada talinya, entah itu kamera saku, DSLR atau mirrorless, maka pasangkanlah talinya dan kaitkan ke leher atau tangan kalian agar tidak mudah direbut oleh monyet.

  1. Jangan membawa makanan/ minuman secara terbuka

Sejauh ini tidak semua monyet di Uluwatu dilaporkan merebut makanan para pengunjung. Namun di tempat lain seperti dialami dolanmaning, monyet di Tawangmangu pernah merebut seplastik gorengan dari tangan dolanmaning. Jadi sebaiknya makanan dan minuman juga dimasukkan ke dalam tas tertutup.

  1. Jangan mencoba melawan atau memukul monyet

Monyet adalah salah satu binatang yang cerdik. Jika kalian melawan atau melempari batu (misalnya) maka sekawanan monyet bisa menyerang dan menggigit atau mencakar kalian. Jika barang kalian diambil monyet, kalian bisa “berbaik hati” kepada monyet dengan menawarkan barter makanan. Siapa tahu dengan barter, si monyet mau mengembalikan barang yang diambil. Jika kalian melihat video BBC diatas sampai tuntas, si pembawa acara berhasil membarter ponselnya dengan dua buah telur ayam.

  1. Minta bantuan ke pawang monyet

Jika cara barter tidak berhasil, maka kalian bisa meminta bantuan pawang monyet yang biasanya ada di lokasi. Biasanya tidak dipungut biaya karena mereka baik hati membantu para pengunjung yang diganggu monyet.

Sekadar  tambahan saran, bawalah ransel/ tas yang memiliki ritsleting yang dapat memuat aneka barang bawaan.

Semoga bermanfaat dan jangan takut bertemu monyet.

 

Content Protection by DMCA.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: