Heritage Walk Kota Tua Jakarta #part 6: Museum Bahari

Heritage Walk Kota Tua Jakarta #part 6: Museum Bahari

Setelah menyambangi menara Syahbandar, kami menuju ke museum Bahari yang letaknya tak jauh dari menara. Suasana pasar dan jalanan berdebu menyambut langkah kaki di tengah terik mentari. Di depan rombongan dolanmaning ada tiga bule yang tampaknya juga menuju ke museum bahari. Bisa dibayangkan pengalaman luar biasa para wisatawan asing melihat keabsurdan kota Jakarta. Selain semrawut, macet dan kotor, turis-turis ini juga merasakan aroma aduhai sungai Ciliwung di dekat menara Syahbandar dan museum Bahari.

Museum Bahari (kiri) dan perkampungan padat
Museum Bahari (kiri) dan perkampungan padat

Memasuki kawasan museum Bahari, nuansa arsitektur belanda sangat kental terlihat dari bentuk bangunan dan ratusan jendela besar yang menghiasi tembok-temboknya. Pada jaman pemerintah kolonial belanda, bangunan ini digunakan untuk gudang muatan rempah-rempah dan komoditi VoC lainnya sebelum diangkut ke eropa. Komplek pergudangan VoC ini dibagi menjadi dua bagian yaitu pergudangan barat dan pergudangan timur dan menurut beberapa referensi, gudang ini dibangun pada kurun 1625 – 1771.

Suasana di pekarangan dalam museum
Suasana di pekarangan dalam museum

Sebuah tulisan di atas sebuah pintu lengkung tertulis “ANNO 1719” menunjukkan bahwa gedung ini selesai dibangun pada tahun 1719. Kata “anno” adalah kata dari Bahasa Latin yang berarti tahun. Pada pintu lain tertulis ANNO 1774 atau kira-kira komplek ini sudah berusia lebih dari 240 tahun. Bisa dibayangkan nilai sejarah bangunan ini.

pintu museum

Setelah ditinggalkan oleh belanda, jepang pernah menggunakannya untuk gudang senjata dan setelah Republik Indonesia merdeka, komplek ini sempat dipakai oleh PLN (juga) sebagai gudang, hingga akhirnya dipugar pada 1976 ditetapkan sebagai cagar budaya dan dijadikan museum bahari setahun setelahnya.

Susasana di halaman dalam museum
Susasana di halaman dalam museum

Memasuki museum ini wisatawan akan dihadapkan dengan paparan sejarah bahari Indonesia sejak jaman nenek moyang hingga jaman modern. Tak heran jika kalian masuk ke museum ini serasa mendengarkan lagu berjudul ‘Nenek Moyangku Seorang Pelaut’.

Display museum
Display museum

Di salah satu bangunan terdapat replika kapal-kapal tradisional Indonesia yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa, dari kapal Sumatera hingga kapal Papua ada di sini.

Miniatur kapal
Miniatur kapal

Meski demikian, museum ini terkesan kurang interaktif. Jika dilihat dari segi bangunan, museum ini bisa dikatakan menarik dan lumayan bersih.  Museum Bahari terletak di Jl. Pasar Ikan No 1 Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Heritage Walk Kota Tua berlanjut ke destinasi terakhir yaitu sang selebriti fotografi, yaitu pelabuhan Sunda Kelapa.

Rute Heritage Walk:

Rute Heritage Walk
Rute Heritage Walk
Content Protection by DMCA.com

3 thoughts on “Heritage Walk Kota Tua Jakarta #part 6: Museum Bahari

    1. makasih sharingnya kak. iya sy pernah dengar gitu. semoga skrg bisa dikelola dgn baik supaya nyaman buat wisata sejarah dan wisata pengetahuan.

Leave a Reply

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: