Embung Batara Sriten, yang tertinggi di Gunungkidul

Embung Batara Sriten, yang tertinggi di Gunungkidul

Suara raungan mesin motor yang meraung-raung bagai disiksa di tanjakan maut masih terngiang di benak ini saat tulisan ini diketik. Bagaimana tidak, jalan yang sempit dan tanjakan terjal harus dilibas demi mencapai destinasi tertinggi di Gunungkidul. Sore itu Dolanmaning dan kawan dolan menuju ke sebuah embung atau waduk kecil penampung air di sebuah puncak bukit, embung itu bernama embung Batara Sriten, yang tertinggi di Gunungkidul.

Diperlukan motor yang prima dan tentusaja kehati-hatian dalam menanjak dan sebaliknya saat menuruni bukit. Maklum saja, embung Batara Sriten berada di ketinggian lebih dari 800 meter di atas permukaan laut dan merupakan salah satu bukit tertinggi di kabupaten ini. Dolanmaning ke sini mumpung masih di Gunungkidul, setelah hampir seharian menikmati air terjun Sri Gethuk.

Embung terlihat dari atas

Batara yang sejatinya dalam Bahasa Jawa berarti Dewa tak ada sangkut pautnya dengan nama embung Batara Sriten, karena Batara adalah singkatan dari pegunungan Baturagung Utara yang tidak lain adalah lokasi embung. Sedangkan Sriten adalah nama Pedukuhan lokasi embung berada.

Embung Batara Sriten sebenarnya tampak sama saja dengan embung-embung lain di Yogyakarta, sebut saja seperti embung Kleco dan embung Banjaroya di Kulon Progo atau embung Nglanggeran di dekat gunung api purba Nglanggeran. Yang membuatnya menjadi berbeda adalah ketinggian lokasinya dan diklaim sebagai embung tertinggi di Gunungkidul.

Karena letaknya, kawasan Batara Sriten menawarkan pesona pemandangan yang aduhai. Di samping timur embung terdapat bukit yang lebih tinggi bernama puncak Tugu Magir dan bisa digapai dengan menaiki beberapa anak tangga dari embung. Dari puncak ini, jika cuaca cerah, pejalan bisa melihat panorama kabupaten Klaten, Wonogiri bahkan gunung Merapi.

Pemandangan yang bisa dijumpai di puncak

Tak hanya itu, Dolanmaning juga sempat menikmati mentari terbenam dari puncak meski cuaca cenderung berawan.

Perjuangan yang seru untuk mencapai embung setidaknya terbayarkan dengan suasana yang asri dan hening di sini. Pepohonan rindang di sekitar Tugu Magir atau gazebo bisa dijadikan peneduh saat badan ini perlu sekadar rehat.

Di kawasan embung juga terdapat warung dan pendopo yang sepertinya bisa digunakan untuk acara rombongan.

Sedikit berawan untuk menikmati sunset

Sekadar saran untuk kalian yang ingin kemari, sebaiknya jangan memakai motor skutik alias skuter matik karena medan yang sangat berat. Tapi jika tidak ada pilihan motor, ya nekad saja lah dengan penuh kehati-hatian.

Embung Batara Sriten terletak di pedukuhan Sriten, desa Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul. Rute menuju ke sini pun cukup mudah. Melewati jalan raya Jogja-Wonosari, di simpang tiga Sambipitu berbeloklah ke kiri, ke arah Nglipar. Di sekitaran Nglipar sudah ada petunjuk ke Sriten dan ikutilah petunjuk tersebut.

Simak juga video perjalanan menuju embung Batara Sriten:

Content Protection by DMCA.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: