Candi Barong: Pesona Menunggu Senja

Candi Barong: Pesona Menunggu Senja

Jalan-jalan ke Jogja belumlah lengkap jika belum menjelahi candi-candi eksotis di kawasan Sleman, tepatnya di sekitaran candi Prambanan dan Ratu Boko. Bagaimana tidak, selain memperkaya pengetahuan, wisata candi di Sleman juga memberi kejutan lain seperti panorama alam dan mentari terbenam. Salah satu candi yang direkomendasikan untuk menikmati mentari tenggelam adalah candi Barong. Pernah dengar tentang candi Barong? Meski tak sekondang tetangganya Ratu Boko, Barong tak kalah cantik dan historis bagi para wisatawan. Panorama lembah di kecamatan Prambanan akan menjadi pembuka pertunjukan senja jika kalian ke sini menjelang sore.

Tentang Candi Barong

Candi Barong dinamakan karena hiasan kepala Barong yang mirip-mirip barong di Bali. Seperti petilasan Ratu Boko dan Prambanan, Barong adalah candi bercorak Hindu. Namun demikian, bukanlan sebagai candi Siwa pada umumnya, Barong dikhususkan untuk pemujaan Dewa Wishnu dan istrinya Dewi Laksmi.

Pelataran candi Barong (foto: wikipedia)
Pelataran candi Barong (foto: wikipedia)

Keunikan lain candi Barong dilihat dari kacamata arsitektur adalah bentuk Punden Berundak dan totalnya ada tiga teras (undak). Model ini menurut arkeolog berasal dari masa pra-hindu. Dalam situs Perpusnas, dijelaskan bahwa candi Barong terdiri atas teras bersusun tiga, makin ke atas main sempit. Luas teras pertama adalah 90 x 63 m2, sedangkan teras kedua adalah 50 x 50 m2. Dilihat dari letak tangga naik dari teras ke terasnya, candi Hindu ini menghadap ke barat yang tentu saja pas untuk menikmati mentari terbenam. Di pertengahan sisi barat terdapat tangga naik dari teras pertama ke teras kedua setinggi sekitar 4m dengan lebar 3m.

Teras ketiga, yang berukuran 25 x 38 m2, terletak 5m dari permukaan teras kedua, dan dapat dicapai melalui tangga selebar 3,2m. Tangga tersebut dilengkapi dengan pipi tangga di kiri-kanannya. Di pangkal tangga terdapat hiasan menyerupai ‘ukel’ yang sudah tidak jelas bentuknya. Di kiri dan kanan dinding pipi tangga terdapat hiasan berupa daun kalpataru yang sebagian sudah rusak. Di puncak tangga terdapat gerbang beratap (gapura paduraksa) menuju ke pelataran teras ketiga. Di atas ambang gapura terdapat hiasan Kalamakara (barong).

Candi Barong yang memiliki nama asli Candi Sari Suragedug diperkirakan berasal dari abad ke-9 sesuai informasi didalam Prasasti Ratu Baka (856 M) dalam bahasa Sansekerta dan ditulis menggunakan huruf Jawa kuno.

Panorama candi Barong dari jauh (foto: panoramio.com)
Panorama candi Barong dari jauh (foto: panoramio.com)

Pesona dan Lokasi candi Barong

Seperti dolanmaning sebutkan diatas, di sini kalian dapat melihat senja dan panorama persawahan di perbukitan Batur Agung yang berpadu dengan lembah Prambanan. Sebaiknya kalian datang di sore atau menjelang sore agar tak terlalu lama berjemur di bawah terik matahari terutama di musim kemarau saat langit begitu cerahnya.

Lokasinya pun sangat gampang dicari, kalian tinggal mengikuti petunjuk ke candi Ratu Boko dan menjelang kawasan Ratu Boko terdapat plang petunjuk menuju Barong.

Selain Barong, kalian juga bisa menikmati senja di candi Ijo atau candi Abang yang tak jauh dari sini. Namun konon, senja di sini cukup menarik dari pada di candi Ijo atau candi Abang. Meskipun semua tergantung pendapat masing-masing, kalian bisa juga mengunjungi dahulu Ijo atau Abang sebelum ke Barong atau menikmati candi Ijo atau Abang di lain waktu.

Content Protection by DMCA.com

Leave a Reply

error: Content is protected !!
%d bloggers like this: